Ramadhan Bulan Ampunan; Bulan Mana Lagi yang ditunggu, Hingga Masih Menunda Taubat?

Ramadhan Bulan Ampunan; Bulan Mana Lagi yang ditunggu, Hingga Masih Menunda Taubat?

Oleh : Alif naufal putra 

Di antara keistimewaan umat Nabi Muhammad Saw dibandingkan umat-umat terdahulu adalah ketika umat Nabi Muhammad Saw melakukan dosa, tidak langsung ditimpakan azab di dunia. Namun masih diberi kesempatan untuk mohon ampun dan bertaubat kepada Allah Swt. 

Berbeda dengan umat sebelumnya, mari kita tilik sejarah telah mengabarkan

• Banjir bah telah membinasakan umat Nabi Nuh yang ingkar (QS Al-Ankabut : 14), 

• umat yang mendustakan Nabi Hud ditimpa angin dahsyat disertai bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13), 

• Azab bagi umat Nabi Shaleh yang telah lancang membunuh unta betina yang keluar dari celah batu, yang sejatinya mukjizat Nabi Shaleh (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12),  

• Kaum Nabi Luth yang melakukan homoseksual dan lesbi tertimbun dibawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu'araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12)

• Hawa panas yang menghantarkan kebinasaan bagi umat Nabi Syuaib yang ingkar (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44), 

• Dua kebun negeri Saba yang berpaling diganti dengan kebun yang ditumbuhi Atsl dan Sidr (pohon pohon yang berbuah pahit)

• Firaun dan pengikutnya ditenggelamkannya ditengah lautan karena menentang seruan Nabi Musa dan Harun, bahkan Allah Swt menjadikan jasad Firaun utuh sampai saat ini agar kita bisa menyaksikan bagaimana dahsyatnya azab bagi orang-orang yang berbuat salah (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92). 

Tentu masih banyak lagi kisah-kisah umat terdahulu yang bisa dijadikan pelajaran. 

Betapa beruntungnya kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw, ketika berbuat salah tidak langsung ditimpakan azab melainkan diseru agar bergegas mencari ampunan Allah Swt.

Firman Allah Swt:

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran[3]:133)

Lebih dari itu, anugrah menggembirakan lagi bagi umat Nabi Muhammad Saw adalah adanya bulan Ramadhan menjadi momen yang penuh maghfirah. Sabda Rasulullah Saw:

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ وَالْمُحَارِبِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ الَّذِي رَوَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِثْلَ رِوَايَةِ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ أَبِي بَكْرٍ قَالَ وَسَأَلْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ فَقَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَوْلَهُ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ مُحَمَّدٌ وَهَذَا أَصَحُّ عِنْدِي مِنْ حَدِيثِ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami 'Abdah dan Al Muharibi dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah Taala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barang siapa yang shalat pada malam lailatul qadar niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita. Tiada yang menjadi harapan selain Allah Swt mengampuni segala khilaf dan mendapat ridha atas amal yang diperbuat. Semoga kita senantiasa berada dalam naungan kasih sayang-Nya 

Komentar