Keutamaan Sahur

Keutamaan Sahur

Oleh: Andika Pratama

Puasa tidak hanya kewajiban yang diserukan kepada umat Nabi Muhammad Saw saja. Umat-umat terdahulu sudah menjalankan perintah puasa. Tidak hanya Islam dan umat terdahulu, agama-agama lain pun menjalankan ibadah puasa. Bahkan sederet hewan ditemukan ada yang "berpuasa".

• Manusia pertama, Nabi Adam as telah menjalani puasa 10 Muharam, ayyamul bidh

• Nabi Nuh as berpuasa saat di kapal bersama kaumnya yang tengah ancaman badai 

• Nabi Yakub, nenek moyangnya kaum Yahudi juga berpuasa

• Nabi Yusuf as, berpuasa

• Nabi Yunus ketika ditelan ikan paus, berpuasa 

• Tradisi puasa agama Buddha yang dikenal dengan upavasa

• Katolik pada saat pra-paskah, berpuasa

• Puasa Yahudi disebut dengan Tzom

• Puasa jasmani dilakukan agama Konghucu pada bulan Imlek

• Puasa Hindu dikenal dengan istilah Upawasa

• Unta tahan lapar hingga 40 hari

• Hiu bertahan tanpa makan hingga 90 hari

• Kura-kura Galapagos yang hidup hingga lebih dari 100 tahu bisa bertahan tidak makan selama 1 tahun. Kalau pun makan, Galapagos tidak rakus. Yang dikonsumsi hanya rerumputan, daun-daun, dan kaktus.

Persamaan dari puasa yang dilakoni setiap makhluk, tentu sama-sama menahan diri dari lapar dan haus serta larangan-laranga tertentu. Namun dibalik kesamaan tersebut, ibadah puasa yang dijalani oleh umat Islam memiliki perbedaan yang sarat dengan keistimewaan.

Di antara pembeda puasa umat Islam dengan umat lainnya adalah makan sahur. 

Sabda Rasulullah Saw:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ 

Artinya: “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).

Dari hadis di atas terlihat bahwa sahur menjadi pembeda dengan puasa ahli kitab bahkan umat-umat lainnya. Sahur menang tidak wajib namun jumhur ulama menyepakati hukum sahur adalah sunnah muakad (sunnah yang dianjurkan). Sekalipun hukumnya sunah, terdapat keberkahan dalam makan sahur sebagai sabda Rasulullah Saw :

تَسَحَّرُوا فإنَّ في السَّحُورِ بَرَكَةً  

Artinya, “Bersahurlah karena sahur memiliki keberkahan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Bagi seorang muslim makan tidak hanya sekedar menghilangkan lapar, tapi mencari keberkahan. Keberkahan dari makanan itu pula membuat ibadah terasa ringan dan menyenangkan. Sahur memiliki banyak keistimewaan. Namun bagi yang tidak terbiasa, sahur mungkin terasa berat. Ada yang sahur dalam keadaan masih ngantuk hingga tidak selera makan. 

Perubahan kebiasaan tidur dan jadwal makan sesungguhnya bukanlah aktivitas memberatkan tanpa keistimewaan. Selaksa keistimewaan yang diperoleh dalam bersahur diantaranya:

1. Makan sahur tidak dihisab 

ثَلَاثَةٌ لَيْسَ عَلَيْهِمْ حِسَابٌ فِيْمَا طَعِمُوْا إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى إِذَا كَانَ حَلَالًا: الصَّائِمُ وَالْمُتَسَحِّرُ وَالْمُرَابِطُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ 

Artinya, “Ada tiga makanan yang insyaallah tidak akan dihisab jika makanan tersebut halal, yaitu makanan orang yang (berbuka) puasa, makanan orang sahur, dan orang yang berjihad di jalan Allah.” (HR At-Thabrani)

2. Malaikat bershalawat untuk orang sahur 

السَّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلا تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ  

Artinya, "Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR Ahmad). 

3. Tetap sahur meski sudah kenyang

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِيْ فِيْ سَحُوْرِهَا، تَسَحَّرُوْا وَلَوْ بِشَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَلَوْ بِتَمْرَةٍ، وَلَوْ بِحَبَّاتٍ زَبِيْبٍ، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ    

Artinya, “Ya Allah, berkahilah umatku dalam makan sahurnya. Makan sahurlah kalian meskipun hanya dengan seteguk air, meskipun dengan satu kurma, meskipun dengan beberapa biji anggur, karena sesungguhnya para malaikat mendoakan kalian.” (HR Al-Bukhari). 

4. Jangan terlalu kenyang

Artinya, “Dari 'Athiyyah Ibnu 'Amir al-Juhani, dia berkata, "Aku mendengar Salman berkata (saat) ia dipaksa untuk memakan sebuah suguhan, 'Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Sesungguhnya orang yang paling kenyang di dunia adalah orang yang paling lapar di hari kiamat kelak.’” (HR Ibnu Majah) .

5. Tidak berlebihan dalam makan sahur 

Keteladanan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dalam makan adalah tidak berlebihan sekalipun dalam perkara halal (QS. al-A'raf: 31). Rasulullah Saw tidak pernah kenyang apalagi berlebihan dalam menyantap makanan . Bahkan tidak jarang Rasulullah Saw memutuskan untuk berpuasa karena tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Untuk itu, limpahan nikmat yang diperoleh hendaklah ditakar sesui dengan kebutuhan tubuh saat berpuasa dengan mengkonsumsi makanan seimbang agar nutrisi selama berpuasa dapat terpenuhi. Adapun menu sahur terbaik adalah dengan kurma. Sabda Rasulullah Saw:

نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

Artinya: “Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Daud)

6. Mengakhirkan Sahur

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ»، قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ؟ " قَالَ: «قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit R.A berkata: Kami bersahur bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lantas saya bertanya kepada Nabi Saw, ‘Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw mejawab: Sekitar 50 ayat.” (HR. Bukhari)

7. Beristighfar di waktu Sahur

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِاْلأَسْحَارِ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." (QS. Ali Imran: 17).

Demikian keutamaan dan anjuran-anjuran yang tidak hanya sekedar makan, tapi dapat mendatangkan keberkahan dan ampunan. Mudahan-mudahan waktu sahur yang dilalui dari hari ke hari pada bulan Ramadhan ini semakin manambah ketaatan dan mahabbah kepada Allah Swt 

Komentar