Keutamaan Menyambut Bulan Ramadhan dengan Suka cita
Oleh: Aby Gusry Pratama
Sukacita menyambut Ramadhan sangat beralasan karena memiliki banyak keutamaan. Seorang yang beriman akan riang gembira menyongsong bulan yang penuh keberkahan. Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan: “Bagaimana tidak gembira? Seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya setan dibelenggu.
Ramadhan memang memiliki keistimewaan yang tergambar jelas dalam sabda Rasulullah:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah mewajibkan kalian berpuasa pada bulan itu. Saat itu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan dibelenggu, dan pada bulan itu juga terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan” (HR Ahmad).
Tak dapat dimungkiri, Ramadhan memiliki keistimewaan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Pada bulan puasa ini, Allah memberikan pengampunan dan pengabulan terhadap doa. Rasulullah SAW bersabda:
ﺇﻥ ﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﺘﻘﺎﺀ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ _ ﻳﻌﻨﻲ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ _ , ﻭﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ
“Sesungguhnya Allah mempunyai orang-orang yang akan dibebaskan (dari neraka) setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka punya do’a yang mustajab.” (HR Ahmad)
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengingatkan umat Islam untuk menyambut Ramadhan dengan terlebih dahulu menyucikan diri dari dosa. Bersihkan hati sebelum bertemu dengan bulan suci.
Dengan demikian, Ramadhan tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan kuantitas ibadah, tapi juga kualitas penghambaan kepada Allah Swt.
Komentar
Posting Komentar