Berbuka Puasa; Selaksa berkah dimomen bahagia

Berbuka Puasa; Selaksa berkah dimomen bahagia 
Oleh: Annajmi dinda ul husna 

Berbuka puasa pada bulan Ramadhan menjadi momen yang istimewa bagi umat muslim. Setiap keluarga berkumpul bercengkrama menunggu masuknya waktu berbuka puasa. Kesyahduan ini hanya terjadi pada bulan Ramadhan. Berbagai kesibukan dan perkembangan teknologi acap kali mengurangi intensitas antar anggota keluarga disepanjang bulan-bulan yang lain. Pada bulan Ramadhan kehangatan kumpul keluarga akan terasa berbeda, bahkan tidak jarang tradisi buka bersama mengeratkan silaturahmi dengan keluarga jauh ataupun tetangga. 

Sekalipun barang kali ada di perantauan sedang bekerja atau menuntut ilmu sehingga  menunaikan puasa dalam keadaan sendiri dan tidak bersama keluarga, tidak menjadikan hilangnya kebahagiaan saat berpuasa puasa. Karena berbuka puasa itupun merupakan kebahagiaan sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ 
Artinya: “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiaran ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim). 

Dibalik itu semua, buka puasa tidak hanya sekedar kumpul bersama atau membatalkan puasa setelah menahan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, tapi juga memiliki selaksa pahala jika dijalankan sesuai dengan sunnah. Berikut ini sunnah yang dianjurkan ketika berbuka puasa: 

1. Berbagai menu buka puasa
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa saja yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi)

2. Memperbanyak Doa menjelang berbuka puasa
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ »
Artinya: "Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) do’a pemimpin yang adil, (2) do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi)

3. Tidak berlebihan dalam berbuka 
 وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf: 31).

4. Menyegerakan berbuka puasa
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia selalu dalam keadaan baik selama mereka segera berbuka (bila waktunya telah tiba)." (HR Bukhari)

5. Membaca basmalah sebelum makan dan minum serta memakan hidangan terdekat 
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ
Artinya: "Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “BISMILLAH”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Mengamalkan doa setelah mencicipi hidangan berbuka puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah." (HR. Abu Daud)

7. Berbuka dengan kurma atau air putih 
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: "Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air." (HR. Abu Daud)

8. Membaca hamdalah setelah berbuka puasa
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Artinya: “Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim)

Komentar